Selasa, 26 Agustus 2014

Hadits Ke-29 PINTU-PINTU KEBAIKAN

Label Post:

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال : قلت يا رسول الله أخبرني عن عمل يدخلني الجنة و يباعدني عن النار ؟ قال - لقد سألت عن عظيم وإنه ليسير على من يسره الله تعالى عليه : تعبد الله لا تشرك به شيئاً وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت , ثم قال : ألا أدلك على أبواب الخير ؟ الصوم جُنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار , وصلاة الرجل في جوف الليل ثم تلا - تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون*فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونََ - ]السجدة16-17]... ثم قال ألا أخبرك برأس الأمر وعموده وذروة سنامه ؟ - قلت : بلى , يا رسول الله قال " رأسٍ الإسلام , وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد " ثم قال : ألا أخبرك بملاك ذلك كله ؟ " فقلت ك بلى يا رسول الله , فأخذ بلساني وقال - كف عليك هذا - فقلت : يا نبي الله , و إنا لمؤاخذون بما نتكلم ؟ فقال- ثكلتك أمك , وهل يكب الناس في النار على وجوههم - أو قال - على مناخرهم إلا حصائد ألسنتهم ؟! - رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu 'anhu, ia berkata : Aku berkata : “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang digampangkan oleh Allah ta’ala. Engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah”. Kemudian beliau bersabda : “Inginkah kuberi petunjuk kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai, shadaqah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam”. Kemudian beliau membaca ayat : “Tatajaafa junuubuhum ‘an madhaaji’… hingga …ya’maluun“. Kemudian beliau bersabda: “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok amal tiang-tiangnya dan puncak-puncaknya?” Aku menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda : “Pokok amal adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad”. Kemudian beliau bersabda : “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasulullah”. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” (HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits ini hasan shahih) Asbabul Wurud Mu’adz berkata: suatu ketika kami melakukan safar bersama Rasulullah sallallahu ‘allaihi wasallam, ketika itu aku berada dekat dengan beliau, dalam keadaan sambil berjalan saya berkata,“Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Mu’adz ra berkata,”suatu ketika kami keluar bersama Rasulullah dalam perang tabuk ketika itu cuacanya sangat panas sehingga kami berpecah menjadi dua kelompak, waktu itu saya adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam, kemudian aku berkata,” Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka” Hadis ini mencakup amal-amal shaleh yang akan memasukkan seseorng kedalam syurga dan menjauhkannya dari neraka dan ini adalah masalah yang penting sekali. Karena demi masuk syurga dan terhindar dari neraka Allah mengutus para rosul dan menurunkan kitab-kitabnya oleh karena itu Rosulullah ‘alaihissalambersabda,”enkau telah bertanya tentang masalah yang agung.”dan beliau juga bersabda kepada seorang laki-laki yang bertanya seperti ini,”kalaupun pertanyaanmu singkat, namun kamu telah menanyakan masalah yang agung dan panjang.” Syeikh Abdullah bin baz berkata: Hadis ini adalah dalil bagi para ahlul ilmi untuk mengamalkan ilmunya dan bersumgguh-sungguh dalam beramal untuk menggapai jannah Sebagaimana sahabat Mu’adz, yang mana beliau adalah orang yang paling paham tentang halal dan haram di kalangan ummat ini dan beliau paling sungguh mengamalkan ilmunya. SYARHUL HADITS أخبرني عن عمل يدخلني الجنة و يباعدني عن النار ؟ Di riyawat dari Imam Ahmad bahwasanya Mu’adz berkata,”wahai Rasulullah saya ingin menanyakan sesuatu yang telah membuat diri saya menjadi sakit dan sedih.”Rasulullah bersabda,”tanyakanlah apa yang kamu inginkan.”maka Mu’adz berkata,” Beritahukanlah kepadaku amal yang akan memasukan saya ke dalam syurga, dan saya tida menanyakan selain itu.” Pertanyaan Mu’adz menunjukkan besarnya perhatian Mu’adz terhadap amal shaleh dan keingintahuannya langsung dari Rosulullah saw, sebagaimana hal ini juga menunjukkan kepasihan dan ketetapan cara bicaranya, dimana dia bertanya dengan pertanyaan yang singkat dan padat serta mengena. Nabi memuji pertanyaannya dan merasa kagum dengan kefasihannya. Beliau bersabda,’kamu telah bertanya tentang sesuatu yang besar.” Yaitu bahwa masuk surga dan jauh dari neraka adalah masalah yang besar, dengan melaksanaan semua perintah Allah dan menjahui semua larangnNya seseorang bisa menggapai jannah. “Dan itulah syurga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.”(QS Az-Zukhruf: 72) Adapun sabda Nabi saw ,”tidak akan masuk syurga salah seorang dari kamu dengan amalnya,”artinya adalah hanya berdasarkan amal semata seseorang tidak berhak mendapatkan syurga. Karena amal harus desertai dengan penerimaan dan tidak akan terjadi kecuali dengan berkat karunia dan rahmat dari allah kepada hambanya, taufik untuk dapat beramal shaleh dalam kehidupan didunia ada ditangan allah. Barangsiapa yang allah mudahkan untuk memperoleh hidayah dia akan mendapat hidayah dan mampu untuk beramal, sedang barang siapa yang tidak dan barangsiapa yang tidak dimudahkan baginya, dia akan sesat dan tidak beramal Allah ta’ala berfirman: “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.”(QS Al-Lail: 5-10) لقد سألت عن عظيم Maksudnya bagi orang yang diberi taufiq oleh Allah kemudian diberi petunjuk untuk beribadah kepada-Nya dengan menjalankan agama secara benar, yaitu menyembah kepada Allah tanpa sedikit pun menyekutukan-Nya dengan yang lain. Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin 'Amrberkata; telah menceritakan kepada kami Za'idahdari Al 'Amsydari Abu Shalih dari sebagian sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bertanya kepada seorang laki-laki, "Apa yang kauucapkan dalam Shalat", maka dia menjawab, "Saya bersyahadat lalu saya mengucapkan, 'Ya Allah, sesungguhnya saya memintakepada-Mu surga dan berlindung dirikepada-Mu dari api neraka', saya tidak begitu tahu tentang yang anda ucapkan secara komat kamit tidak pula yang dibaca Mu'adz".ini menunjukkan banyaknya do’a yang diucapkan Nabi dan Mu’adz dan kesungguhankeduanya dalam masalah ini, kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kurang lebih sebagaimana yang kau baca". Dan dalam riwayat lain,”tidaklah ada yang kami ucapkan kecuali kami memohon kepada Allah syurgaNya dan berlindung dari nerakaNya.” وإنه ليسير على من يسره الله تعالى عليه ini menandakan bahwa semua taufik (hidayah) semuanya ada ditangan Allah, barang siapa yang dimudahkanNya maka akan diberi petunjuk dan barangsiapa yang dipersulitkan maka sekali-kali dia tidak akan mendapat petunjuk Nabi bersabda,”beramallah kalian setiap orang akan dimudahkan terhadap apa yang telah diciptan baginya adapun ahli sa’adah (bahagia) akan dimudahkan untuk beramal kebaikan dan ahlul syaqowah (sengsara) akan dimudahkan untuk melakukan keburukan.” عبد الله لا تشرك به شيئاً وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت Kemudian Beliau bersabda,“menyambah Allah tanpa mepersekutukannya, mengerjakan shalat”, yaitu melaksanakannya dengan cara dan dalam keadaan paling sempurna. Kemudian beliau menyebutkan syari’at-syari’at Islam yang lain, seperti zakat, puasa dan haji. Ini semua adalah bentuk dari amalan shaleh, yang dengan berkat karunia dan rahmat allah akan menjadikan amal tersebut sebagai sebab seseorang memasuki syurga. الصوم جُنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار , وصلاة الرجل في جوف الليل Dalam riwayat Ibnu Majah disebut:”pintu-pintu syurga.”Setelah Rasulullah menetapkan amalan-amalan wajib sebagai hal yang dapat memasukkan seseorang kedalam jannah, beliau menunjukkan amalan-amalan sunnah sebagai pintu-pintu kebaikan, dan hamba Allah yang paling utama adalah hamba yang selalu mendekatkan diri kepadaNya dengan amalan-amalan sunnah. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam riwayatkan dari tuhannya. Dia berfirman,”tidak ada yang lebih aku cintai daripada seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan apa-apa yang telah aku fardhukan kepadanya. Dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” Adapun pintu-pintu kebaikan adalah: a. Puasa Shaum (puasa) adalah benteng. Maksudnya adalah puasa sunnah bukan puasa ramadhan, ia akan menjadikan benteng dari api neraka di akherat, karena seorang muslim yang berpuasa ia menahan dirinya dari syahwat sebagai wujud ketaatannya kepada allah dan meninggalkan apa yang dilarangnya sehingga menjadikannya orang yang bertaqwa, bersih dan suci dari berbagai dosa. Maksud جُنة (junnah) adalah apa-apa yang dapat membantengi hamba seperti perisai yang dipakai dalam perperangan, demikian juga dengan puasa yang dapat membantengi dirinya dari perbuatan maksiat di dunia, jika dia sudah membentengi dirinnya dari perbuatan maksiat di dunia maka dia nanti di akherat akan dibentengi dari neraka dan begitu juga sebaliknya jika dia tidak membentengi dirinya dari maksiat maka nanti di hari kiamat dia tidak akan dibentengi dari neraka. Dan Rasulullah salllallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,”puasa adalah perisai sebagaimana perisai kalian ketika berperang.”(HR Ahmad) Dalam riwayat yang,”puasa adalah perisai selama tidak ada pembatalnya.”Yaitu dengan kata-kata kotor Sebagian salaf berkata: “ghibah akan merusak puasa dan istigfar akan memperbaiki puasa yang rusak dan barangsiapa diantara kalian mampu untuk tidak mendatangkan hal-hal yang merusak puasa maka lakukanlah.” b. Shadaqoh “Shadaqoh akan menghapuskan dosa.” Yang dimaksud dengan shadakah disini bukan zakat,namun sedekah yang berbentuk sunnah. Dan dosa yang dihapuskan oleh sedekah adalah dosa-dosa kecil yang berkaitan langsung dengan hak-hak Allah karena dosa besar tidak tidak dapat dihapuskan kecuali dengan taubat, sedangkan dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-hak manusia tidak akan dapat dihapuskan kecuali dengan kerelaan dan kata maaf dari mereka. Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda,”sesungguhnya sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan kemurkaan Allah dan terhindar dari su’ul khatimah.”(HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban) Diriwayatkan bahwasanya Ali bin Husain pada waktu malam beliau memikul gandum diatas pundaknya untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin dan beliau berkata,”sedekah di waktu kegelapan malam dapat memadamkan kemurkaan Allah sebagaimana firmanNya,”Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS Al-Baqoroh: 271).” Sehingga dalil ini menunjukkan bahwa segala bentuk sedekah dapat menghapuskan kesalahan. c. Shalat malam: yaitu shalat sunnah setelah bangun tidur, di malam hari dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang dimaksud disini adalah semua mukallaf. Ketika nabi menyebutkan lafadz ini beliau membaca: تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedan mereka berdo’a kepada robbnya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”.( QS as-sajada: 16). Yaitu untuk menjelaskan fadhilah shalat lail, dan diriwayatkan bahwa ayat ini turun ketika Rasulullah menunngu shalat isya’ Dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat tahajjud.”beliau juga bersabda “hendaklah kalian melakukan shalat tahajjud, karena ia merupakan jalan hidup orang –orang shaleh sebelum kalian dan shalat malam akan mendekatkan diri kepada allah, mencegah dari dosa, menghapuskan dari segala kesalahan, dan mengusir penyakit dari badan.”(HR Tirmidzi) Allah ta’ala memuji orang yang bangun ditengah malam untuk berdo’a kepadaNya dan masuk didalam nya orang yang shalat antara dua insya’ dan orang yang menunggu shalat insya’ dan termasuk juga orang yang yang bangun ditengah malam untuk melaksanakan shalat tahajjud dan ini adalah shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu. Waktu yang paling afdhol untuk shalat tahajjud adalah sepertiga malam terakhir, maksudnya orang yang shalat tengah malam, dia mengorbankan kenikmatan tidurnya dan lebih mengutamakan shalat karena semata-mata mengharapkan pahala dari Tuhannya, seperti tersebut pada firman-Nya : “Maka suatu jiwa tidak dapat mengetahui apa yang dirahasiakan untuk mereka, yaitu balasan yang menyejukkan mata, sebagai ganjaran dari amal yang telah mereka lakukan”. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Allah sangat membanggakan orang-orang yang melakukan shalat malam di saat gelap dengan firman-Nya dalam sebuah Hadits Qudsi : “Lihatlah hamba-hamba-Ku ini. Mereka berdiri shalat di gelap malam saat tidak ada siapa pun melihatnya selain Aku. Aku persaksikan kepada kamu sekalian (para malaikat) sungguh Aku sediakan untuk mereka negeri kehormatan-Ku”. رأسٍ الإسلام , وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد Pokok urusan adalah islam. Sebagaimana sabda rasul:”sesungguhnya pokok urusan ini adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain allahdan tiada sekutu baginya dan muhammad adalah utusan allah.”barang siapa yang tidak mengakuinya secara dhohir maupun bathin maka dia bukan orang islam. Ada yang mengatakan bahwa pokok urusan dalam islam adalah semua rukun islam yang lima. Kemudian sabda beliau “tiang-tiangnya adalah shalat”.Tiang suatu bangunan adalah alat penyangga yang menegakkan bangunan tersebut, karena bangunan tidak akan dapat berdiri tegak tanpa tiang.tiang pun dapat meninggikan bangunan dan menjadikannya bermanfaat, maka dimikian juga dengan shalat, dia akan meninggikan agama dan menenangkannya, mengantarkan pelakunya kepada kedekatan kepada allah. Sabdanya “puncaknya adalah jihad”, artinya jihad itu tidak tertandingi oleh amal-amal lainnya, karena dengannya islam unggul di atas seluruh agama.dan dia tidak dapat di ganti dengan amalan-amalan lainnya sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Ia berkata bahwa ada seseorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu berkata :“Tunjukkan kepadaku amal yang sepadan dengan jihad”. Sabda beliau : “Tidak aku temukan”. Kemudian sabda beliau : “Adakah engkau sanggup masuk ke dalam masjid, lalu kamu melakukan shalat Lail tanpa henti dan puasa tanpa berbuka selama seorang mujahid pergi (berperang)?” Orang itu menjawab : “Siapa yang sanggup berbuat begitu!” Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu dia berkata saya bertanya,”wahai Rasulullah, amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab,”beriman kepada allah kemudian berjihad di jalanNya.” فأخذ بلساني وقال - كف عليك هذا Kunci dari semua perkara adalah menjaga lisan nabi menutup pembicaraannya kepada muadz dengan menjelaskan perkara yang dapat mengendalikan dan mengarahkan amal-amal yang telah disebutkan, dan menjadikannyasebagai puncak kesempurnaan yaitu menjaga lisan. Dhahir hadis ini menunjukkan bahwa yang banyak menjerumuskan manusia adalah perkataannya, karena dari bentuk maksiat ucapan adalah syirik, dan itu merupakan dosa terbesar disisi allah. Dosa lain adalah berkata tanpa ilmu dan saksi palsu, sihir, memfitnah dan yang lainnya, baik dosa besar maupun dosa kecil. Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari abu hurairah radhiallahu ‘anhum dari nabi saw beliau bersabda,”yang paling banyak memasukkan ke neraka adalah karena dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan.” Diceritakan bahwa pada suatu ketika Umar menemui Abu Bakar ra dan dia sedang menarik lidahnya maka Umar berkata,”semoga Allah mengampunimu.” Abu Bakar menimpalinya,”inilah yang menjerumuskan saya kedalam tempat-tempat yang menghantarkan ke neraka.” Ibnu Buraidah berkata,”bahwasanya Ibnu Abbas ra,-memegang lidahnya dan berkata, ”celakalah, katakanlah yang baik, kamu beruntung atau diam dari keburukan, kamu akan selamat jika tidak ketahuilah kamu pasti menyesal.” dikatakan kepada Ibnu Abbas,’ wahai Ibnu Abbas kenapa engkau mengatakan seperti itu?”dia menjawab,” telah sampaii kepada saya orang yang berkata tidak ada anggota tubuh yang dibelenggu dan diikat pada hari kiamat melebihi dibelenggu lidahnya kecuali orang yang berkata baik.” Ibnu Mas’ud bersumpah dengan nama Allah yang tiada tuhan selainnya: tidak ada dimuka bumi ini sesuatu yang paling pantas untuk dipenjara dalam masa yang lama dari pada lidahnya.” Imam Hasan Al-Bashri berkata,”lidah adalah pemimpin bagi badan, jika dia berbuat jahat maka anggota badanpun akan ikut berbuat jahat kepadanya dan apabila dia menjaga kehormatan anggota badannya, maka anggota badanpun akan menjaga kehormatannya.” HIKMAH YANG TERKANDUNG: 1. Besarnya perhatian shahabat terhadap amalan-amalan shaleh yang dapat menyebabkan mereka masuk syurga. 2. Kepastian (isbat) mengenai adanya syurga dan neraka. Keduanya sekarang sudah ada. 3. Penjelasan bahwa sesuatu yang ditanya oleh Mu’adz adalah sesuatu yang agung. Kerena, ganti atau balasannya adalah adanya sesuatu yang agung pula. 4. Sesuatu yang paling utama adalah mentauhidkan Allah. 5. Pentingnya ibadah shalat. 6. Didahulukannya zakat atas puasa karena ia lebih ditegaskan. 7. Melontarkan persoalan kepada para pelajar dengan cara membuatnya tertarik padanya dan untuk menggugah lawan bicara. 8. Boleh memberi pelajaran dengan isyarat, sebab Nabi saw memegang mulut beliau sendiri sambil bersabda,”jagalah ini.” 9. Shalat yang dilakukan seseorang ditengah malam akan menghapus dosa. 10. Pintu-pintu kebaikan yaitu puasa, shadaqoh dan shalat malam 11. Pokok urusan islam tiangnya dan mahkotanya 12. Kunci dari semua adalah menjaga lisan 13. Kebaikan yang paling utama setelah yang di fardhukan 14. Keutamaan jihad dalam menjaga Islam dan meninggikan kalimat Allah ta’ala REFERENSI • Al-wafi fi Syarah Arba’in An-Nawawi,DR Mustafa Bugho dan Muhyidin Mistu, Maktabah Darut Turost: Madinah Munawarah cet: keenam • Tuhfatul Ahwazi: Imam Alhafidz Abi A‘la Muhammad Abdurrahman Ibnu Abdirrahman Al-Mubarakfuri Lebanon Darul Fikr 1995 • Syarah Arbain An-Nawawi, Abu Abdillah Mahmud bin Junail, Dar Mustaqba : Kairo cet: pertama 1427 H • Jami'ul 'Ulum Wal Hikam, Ibnu Rajab ,Muasasah Kutub Atsaqofiah: Bairut cet: kedua 1990 M

2 komentar:

Tulis saran dan kritik anda di sini. Harus menggunakan login akun @yahoo, @gmail, @hotmail atau yang lainnya

Silahkan berkomentar "anda sopan kami segan"